Tindakan penipuan dengan menggunakan hubungan komunikasi melalui telepon sudah sering kali kita dengar. Umumnya terjadi pada pengguna telepon seluler (ponsel). Baik yang berbasis GSM maupun CDMA. Dan yang menjadi korban dari penipuan dengan cara ini pun jumlahnya tidak sedikit. Penulis pernah beberapa kali mendapati orang-orang yang menjadi korban penipuan jenis ini.
Beberapa tahun yang lalu, pelaku penipuan melalui ponsel ini masih menggunakan fasilitas short message service (SMS) untuk menjalankan aksinya. Maklum, waktu itu tarif komunikasi via ponsel masih terhitung mahal. Dan setelah tarif komunikasi seluler sudah beranjak ke harga yang lebih murah, pelaku kejahatan penipuan melalui ponsel ini mulai langsung melakukan panggilan kepada calon korbannya.
Jika pada awal maraknya penipuan via ponsel, calon korban biasanya dijebak dengan konfirmasi fiktif bahwa dia sudah dinyatakan memenangkan sebuah undian yang diadakan oleh penyelenggara jasa layanan tertentu. Dan pada gilirannya, calon korban akan dipengaruhi untuk menyerahkan sesuatu kepada si pelaku penipuan. Dulu, biasanya hanya diminta mengirimkan beberapa nomor akses pengisian pulsa isi ulang seluler melalui SMS. Beberapa waktu setelah era itu, permintaan beralih dengan bujukan yang tidak disadari korban untuk mentransfer uang dari rekening bank calon korban ke rekening tertentu yang sudah disebutkan si penipu.
Modus penipuan yang baru-baru ini terjadi misalnya penawaran pembelian peralatan komputer dengan harga murah. Beberapa orang teman penulis beberapa hari yang lalu dihubungi oleh orang yang mengaku baru saja ganti nomor ponsel. Orang itu sengaja membuat kesan sedang mengkonfirmasikan penggantian nomor ponsel itu kepada teman-teman dekat. Setelah menyadari bahwa orang yang dihubungi itu bukan temannya, baru aksi segera dimulai. Awalnya dia bercerita sedang akan menghubungi teman yang berminat untuk membeli Laptop dengan merk Toshiba Qosmio type T8100.
Orang itu mengatakan bahwa dia memiliki 30 unit Laptop Toshiba yang didapatnya dari sebuah lelang hasil penyitaan aparat kepolisian. Laptop-latop itu semula adalah barang yang akan diselundupkan ke Indonesia dan berhasil digagalkan oleh kepolisian yang selanjutnya dilelang dengan hanya membayar pajaknya saja sebagai barang mewah. Dia mengatakan akan menjual per unit dengan harga Rp. 2.600.000,- sudah lengkap dengan printer-nya. Spec printer tidak disebutkan.
Sebelum tulisan ini dibuat, penulis sudah memeriksa di sebuah situs bahwa harga satu unit Laptop Toshiba Qosmio T8100 ini masih berada diatas angka US.$ 1.100. Ditawarkan dengan harga seperti diatas, siapa yang tidak tergiur. Apalagi sudah lengkap dengan printernya. Tapi sebelum transaksi deal, calon pembeli diminta mengirimkan dana sebesar Rp. 500.000,- kepada orang itu dengan alasan untuk diberikan kepada petugas penyelenggara lelang agar dokumennya bisa cepat diselesaikan. Dan pembaca pasti sudah tahu kemana arah cerita selanjutnya.
Tapi, meskipun kita sudah tahu modus penipuan yang baru ini, tetap saja harus waspada. Pelaku selalu punya cara untuk mempengaruhi calon korbannya. Dan pasti akan ada modus penipuan melalui ponsel yang lebih baru lagi. Untuk itu, waspadalah…!!