Jumlah penumpang udara diperkirakan naik lebih tinggi pada semester II 2011 ketimbang pada semester I karena menjelang akhir tahun terdapat dua hari raya yakni Lebaran dan Natal. "Biasanya kalau semester dua lebih tinggi pertumbuhan jumlah penumpangnya ketimbang semester satu, apalagi untuk tahun ini," kata Direktur Àngkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Edward A. Silooy. Menurut Silooy, pertumbuhan jumlah penumpang udara ini sebenarnya tidak selalu terlihat setiap tahun, bisa jadi tidak ada pertumbuhan atau mendatar ketimbang tahun sebelumnya. Namun untuk penerbangan di Indonesia, biasanya menunjukkan pertumbuhan. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay mengatakan perolehan jumlah penumpang pada semester I-2011 hanya berkontribusi 30%-40% dari keseluruhan. "Jumlah penumpang pada semester I ini belum separuhnya, hanya 30%-40%," kata dia. Kotabumi. Lampung Utara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang udara rute domestik sepanjang Januari-Juni 2011 atau semester I-2011 naik 25,82% menjadi 25,1 juta orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk rute internasional naik 17,08% menjadi 5,3 juta orang dibanding periode Januari-Juni 2010. Jumlah penumpang udara untuk rute domestik pada semester I-2011 terbesar tercatat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta yang naik 33,67% menjadi 8,5 juta dan diikuti di Bandara Juanda Surabaya yang naik 10,76% menjadi 2,7 juta orang. Untuk rute internasional terbesar tercatat di Bandara Soekarno Hatta yang naik 50,47% menjadi 2,7 juta orang diikuti Bandara Ngurah Rai yang naik 27,22% menjadi 1,4 juta orang. Secara total jumlah penumpang udara pada semester I-2011 mencapai 30,4 juta orang, untuk domestik naik 25,82% dan internasional naik 17,08%. Sriwijaya Air terbitkan panduan keselamatan penerbangan untuk penumpang tuna netra. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air telah meluncurkan buku panduan keselamatan dalam penerbangan bagi penumpang yang menyandang cacat tuna netra. Buku panduan keselamatan penerbangan bagi penumpang tuna netra ini dicetak dengan huruf Braille. Maskapai Sriwijaya Air merupakan perusahaan penerbangan pertama di Indonesia yang menerbitkan buku panduan keselamatan penerbangan dengan huruf braille ini. Maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air menawarkan kemudahan selama bepergian bagi para penumpang pesawat yang menderita tuna netra. Bagi para penyandang cacat itu, Sriwijaya memberikan panduan keselamatan selama penerbangan dengan huruf Braille. Senior Corporate Manager Sriwijaya Air, Agus Soedjono mengatakan buku panduan yang disiapkan berisi petunjuk penggunaan pelampung, fasilitas di dalam pesawat dan tata cara evakuasi. "Buku itu diberikan kepada pelanggan tuna netra ketika cabin crew sedang menjelaskan di dalam pesawat," kata Agus dalam acara peluncuran buka panduan braille, Senin (1/8). Agus mengatakan selain menerbitkan buku Braille, Sriwijaya Air juga melakukan kerjasama secara intensif dengan lembaga yang memberikan pelatihan khusus bagi tunanetra, Yayasan Mitra Netra. Para kru Sriwijaya akan berlatih cara melayani tuna netra baik saat check in, selama penerbangan dan saat turun dari pesawat. Menurutnya Sriwijaya memberikan pelayanan khusus yang berbeda dengan layanan yang diberikan pada penumpang lain pada umumnya. Peluncuran buku panduan penerbangan berhuruf braille oleh Sriwijaya Air sendiri merupakan yang pertama kali di Indonesia. Momen itu juga dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 tahun yang lalu