BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Vietnam menghabiskan US$.1 miliar untuk pembelian jet tempur buatan Rusia

Vietnam menghabiskan US$.1 miliar untuk pembelian jet tempur buatan Rusia. Info sangat penting tentang Vietnam menghabiskan US$.1 miliar untuk pembelian jet tempur buatan Rusia. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Vietnam menghabiskan US$.1 miliar untuk pembelian jet tempur buatan Rusia

Dua bulan kemudian, Vietnam telah menghabiskan US$.1 miliar untuk pembelian jet tempur buatan Rusia. Malaysia mungkin kurang vokal atas kekhawatirannya pada Cina. Tapi keputusannya untuk membeli kapal selam kelas Scorpene dengan tujuan operasional strategis di Laut Cina Selatan sudah cukup berbicara banyak. Ada dua hal yang diuntungkan dengan kecenderungan pembelian persenjataan dalam skala besar di kawasan Asia Tenggara. Yang pertama tentu saja produsen senjata. Dan yang kedua, saat kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika, USS George Washington, melaju ke perairan Vietnam pada bulan lalu untuk memperingati 15 tahun normalisasi hubungan kedua Negara setelah Perang Vietnam berakhir. Peristiwa ini seperti mengirimkan sinya ke Beijing bahwa Vietnam sedang melakukan pendekatan militer dengan AS, dan akan ditambahkan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Robert Gates ke Hanoi bulan depan. Digitalizer. Fashion Online. Penilaian dari pengamat, perlombaan senjata di kawasan Asia Tenggara bukan hanya karena kekhawatiran terhadap Cina, tapi juga karena ketidakpercayaan pada sesama negara di kawasan itu satu dengan yang lainnya. Hubungan antara Thailand, Burma, dan Kamboja digambar sering berperang. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri selama 6 tahun di perbatasan Malaysia dengan negara-negara tersebut. Sumber terpercaya yang lain juga menyebutkan tentang terjadinya ketegangan masalah perbatasan maritim antara Indonesia dan Malaysia. Bulan lalu sebuah kapal patroli Malaysia melepaskan tembakan peringatan sebelum menangkap tiga orang petugas maritim Indonesia. Namun alasan lain mengapa terjadi pembelian persenjataan secara besar-besaran itu dikarenakan bahwa militer masih memainkan peran penting dalam peta politik di banyak negara Asia Tenggara. Contoh jelas adalah Burma, kediktatoran militer dimana anggaran pertahanan memiliki porsi sepertiga dari produk bruto nasional. Sejak tahun 2006, ketika milter menggulingkan pemerintah terpilih, anggaran pertahan naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$.5,5 miliar. Kata Wezeman dari SPIRI, negara-negara Asia Tenggara harus berbuat lebih transparan kepada rakyat mereka sendiri tentang akuisisi persenjataan yang dilakukan. Hal penting untuk menjaga perdamaian adalah, "beritahu tetangga Anda apa yang telah Anda beli dan di mana Anda mendapatkannya," katanya. Sayangnya, sebagian besar negara di wilayah ini enggan untuk mengartikulasikan kemampuan pertahanan mereka dan bersikap prihatin. Kekaburan dari informasi tentang kekuatan militer Cina telah meningkatkan potensi kesalahpahaman dan keselahan perhitungan, menurut laporan tahunan Pentagon kepada Kongres AS. Hal ini juga meningkatkan rasa tidak aman di kawasan Asia Tenggara yang akan terus berkembang. Kontainer lipat karya arek Suroboyo masuk Green Challenge 2010, Belanda. Satu inovasi menarik telah diketengahkan oleh Gunawan Kusuma asal Surabaya. Pria kelahiran tahun 1981 memperkenalkan kontainer lipat hasil karyanya sebagai solusi praktis menangani transportasi cargo. Dengan penggunaan container lipat pengangkutan barang menjadi lebih mudah, efisien, bahkan hemat bahan bakar. Kontainer lipat-nya ini berhasil meraih nominasi penghargaan Green Challenge 2010 yang diselenggarakan di negeri Belanda. Karya Gunawan masuk dalam lima besar menyisihkan 600 peserta yang berasal dari seluruh dunia. Gunawan Kusuma asal Surabaya meraih nominasi penghargaan "Green Challenge" di negeri Belanda. Kontainer Lipat-nya lolos lima besar. Kompetisi teknologi ramah lingkungan hidup diikuti lebih dari 600 peserta dari seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, diambil 140 kontestan terbaik, yang kemudian disaring lagi menjadi lima finalis: dua warga Belanda, dua warga AS dan satu warga Indonesia.


Powered By : Blogger